Jumat, 15 Oktober 2010

Gambar Keindahan Kota Air venesia

Keindahan Kota Air Venesia

Keindahan Kota Air Venesia

enesia, sebuah kota yang terletak di bagian utara Italia. Untuk mencapai kota ini dapat ditempuh dengan kereta api selama tujuh jam dari Roma, ibukota Italia. Jam baru menunjukkan pukul 5.30 pagi. Stasiun Santa Lucia, yang menjadi penghubung Venesia dengan kota-kota di Italia lainnya masih belum begitu ramai. Hanya ada beberapa penumpang, di antaranya terdapat wisatawan.
Di depan stasiun, kesibukan warga Venesia telah mulai tampak. Semuanya dilakukan diatas air. Inilah keunikan Venesia. Kota ini berdiri di atas ratusan pulau kecil, yang dipisahkan oleh kanal besar dan kecil. Kanal-kanal ini menjadi tempat lalu lalang kapal, seperti mobil di jalan raya.
Kanal utama, atau grand canal, membelah kota menjadi dua. Panjangnya empat kilometer, dengan kedalaman air lima meter, dan lebar 50 meter. Kanal ini dipenuhi oleh bus air, taksi air, dan kapal-kapal yang memuat segala jenis keperluan. Mulai dari bahan makanan dan minuman, sampai bahan bangunan.
Jam menunjukkan pukul 7 pagi. Langit tampak cerah. Sinar matahari menyinari air dan bangunan sehingga berwarna keperak-perakan. Untuk menyusuri kota Venesia dapat dilakukan dengan bus air. Sarana transportasi yang paling ekonomis. Dengan biaya 12 euro, atau sekitar 150 ribu rupiah, wisatawan dapat sepuasnya menjelajah kota ini selama 24 jam.
Venesia adalah kota yang dipenuhi dengan gereja dan bangunan tua. Di musim panas dengan suhu sekitar 35 derajat celcius, beberapa restoran meletakkan kursi dan meja di luar. Pemandangan yang sangat khas Eropa.
Kota Venesia identik dengan gondola, atau perahu. Gondola dengan pendayungnya yang berbaju garis-garis dan bertopi lebar, adalah ciri khas Venesia. Pemandangan gondola dengan turis duduk sambil menikmati musik akordion, merupakan pemandangan sehari-har di kota ini.
Satu setengah kilometer dari stasiun kereta api, terdapat Piazzetta San Marco. Letaknya di antara Dermaga San Marco, dan Piazza San Marco. Hingga abad ke-16, lapangan ini digunakan sebagai pasar. Di tengahnya terdapat dua tiang, dengan patung Santo Todaro, salah satu orang suci pertama di Venesia, dan patung singa San Marco.
Di dekat Piazzetta San Marco, terdapat Piazza San Marco, yang merupakan daya tarik utama Kota Venesia. Awalnya, Piazza San Marco berupa lapangan rumput. Namun setelah ditata dengan rapi, menjadikan pemandangan di Piazza San Marco penuh pesona.
Kendati hari masih pagi, wisatawan telah mulai berdatangan. sambil antri masuk, para wisatawan dapat melihat bangunan Basilica San Marco.
Gereja yang dibangun antara abad ke-11 dan ke-15 ini, menyimpan jenazah San Marco, pewarta injil. Arsitektur Basilica San Marco, merupakan perpaduan antara emas bergaya bizantium, menara bergaya gothic, tiang bergaya Romawi, dan kubah bergaya Islam. Ini merupakan bukti bahwa Venesia adalah kota internasional sejak dulunya.
Basilica San Marco dilengkapi dengan menara lonceng, yang dibangun pada abad ke-16. Hingga sekarang, lonceng masih berbunyi setiap pergantian jam. Sementara itu, di sekeliling lapangan terdapat bangunan-bangunan tua yang berfungsi sebagai toko cendera mata.
Ketika hari makin siang. wisatawan semakin memadati Piazza San Marco. Lapangan diramaikan oleh hadirnya burung dara. Jumlahnya bisa mencapai ratusan, bahkan ribuan. kehadiran unggas ini menjadi atraksi tersendiri. Kota Venesia memang penuh pesona. Selain indah, kota ini juga unik. Karena itu tidak salah jika Venesia dijuluki sebagai salah satu kota air terindah di dunia.(Indsib) 

Jumat, 08 Oktober 2010

Heart of The Ocean

Heart Of The Ocean Diamond


The Heart of the Ocean is one diamond that is very popular all over the world. But not all people know that in reality, the gem never really existed.



Heart of the Ocean History
In the movie Titanic, the Heart of the Ocean gem was given the name 'La Coeur de la Mer'. The blockbuster movie of 1997 created by James Cameron had its story revolving around the gem. The jewelry is a dazzling blue diamond necklace. It was supposed to belong to King Louis XVI, but it disappeared right when the French Revolution broke out in 1792. Also at that point, King Louis XVI was beheaded. Much sooner, the same Blue Diamond of the Crown reappeared but it was re-cut as the Heart of the Ocean. It is the same precious gemstone created into a stunning pendant.
In the movie, Billy Zane who plays Caledon Hockley bought the diamond as a present for Rose DeWitt Bukater, his fiancée. The gemstone was officially shown in the movie when Cal finally gave the gift to Rose, as a showcase of how he can provide for their family, especially her. But soon after Rose met Jack Dawson, the ship's third mate, Rose is having second doubts about her relationship with Caledon. In one of the scenes, Rose requested that Jack draw a picture of her wearing only the gem.
Caledon was infuriated with Rose's behavior so he tried to discredit Jack. He had the pendant placed in on Jack's possession then accused him of thievery. As the story goes, the Titanic sunk and amidst all the confusion, Cal gave back the gem to Rose, who the discovered it much later. Rose broke up with Cal but had kept the gem. Interest in the piece resurfaces when Bill Paxton, who plays Brock Lovett in the story, started a salvage operation to find it. The picture of Rose with the gem that was drawn by Jack was shown in national TV. At that point, Rose came out, revisited the vessel, and told her story. She was 101 years old by then.
The movie ended after Rose tossed the necklace into the ocean. She did it so that the gem would serve as her link to her true but lost love, Jack.

The Real Jewel
The Heart of the Ocean in the story is fiction. However, the equally famous Hope Diamond inspired the store. The Hope Diamond is the real one owned by Louis the XVI and the King before him, Louis the XIV. The legend of the Hope Diamond and its stories of woes are the perfect match to the tragedy that happened in the Titanic.
Gem Statistics
By analyzing the gem used in the story, The Heart of the Ocean is several times more extravagant than the Hope Diamond. James Cameron maximized the use of his Hollywood license to make everything bigger and more beautiful for the silver screen. The one used for the film was an enormous 56-carat jewelry, giving it a length of almost two inches. A cluster of smaller, colorless stones and diamonds surrounds the central gemstone as well. Additional gems accentuate the necklace's chains too. The necklace is a real work of art. Too bad it wasn't real.